Fiber Optik
Fiber Optik
Pengertian
Fiber Optik merupakan salah satu tipe kabel transmisi yang dibuat dari bahan plastik ataupun cermin yang sangat halus. Kabel ini dapat mentransfer informasi lebih cepat karena menggunakan sinyal cahaya
Dimensi fiber optik ini sangat kecil serta halus, apalagi lebih kecil dari helaian rambut manusia. Komponen jaringan ini mempunyai kecepatan transmisi yang besar dengan memakai pembiasan sinar selaku prinsip kerjanya. Sumber sinar yang digunakan dalam proses transmisi merupakan laser ataupun LED.
Fiber optik sebagai salah satu komponen terkenal dalam dunia telekomunikasi belakangan ini. Sebab kabel jaringan tersebut memiliki kecepatan akses yang tinggi sehingga banyak digunakan sebagai saluran komunikasi.
Jenis – Jenis
1. Single Mode
2. Multi Mode (Step index)
Pada jenis multimode step index ini, diameter core lebih besar dari diameter cladding. Dampak dari besarnya diameter core menyebakan rugi-rugi dispersi waktu transmitnya besar. Penambahan prosentase bahan silica pada waktu pembuatan. Tidak terlalu berpengaruh dalam menekan rugi-rugi dispersi waktu transmit.
Multimode Step Index mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Indeks bias core konstan. 2. Ukuran core besar 50mm dan dilapisi cladding yang sangat tipis. 3. Penyambungan kabel lebih mudah karena memiliki core yang besar. 4. Sering terjadi dispersi. 5. Hanya digunakan untuk jarak pendek dan transmisi data bit rate rendah.
3. Multi Mode (Graded index)
Single-Mode Multi-Mode
Diameter Core 5-10 µm 50, 62.5 dan 100 µm
Jenis Cahaya Laser Infrared LED
Banyak Pancaran Tunggal Beberapa
Jarak Pancaran 30 – 100 KM 500 M – 2 KM
Bandwidth Upto 10 Gbps Upto 1 Gbps
Biaya Cenderung lebih mahal Cenderung lebih murah
Tipe Kabel
Berikut ini adalah beberapa tipe kabel fiber optik yang umum digunakan:
1. Tight Buffer (Indoor/Outdoor)
2. Breakout Cable (Indoor/Outdoor)
3. Aerial Cable/Self-Supporting
4. Hybrid & Composite Cable
5. Armored Cable
6. Low Smoke Zero Halogen (LSZH)
7. Simplex cable
8. Zipcord cable
Macam - Macam Konnektor
1. FC (Fiber Connector)
Digunakan untuk model kabel single-mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.
2. SC (Subsciber Connector):
Digunakan untuk model kabel single-mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.
3. ST (Straight Tip)
Bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.
4. Biconic:
Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.
5. D4
Konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
6. SMA:
Konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.
7. E2000
Konektor E2000 memiliki proses kopling push-pull, yang mempunyai rana logam automatis pada konektor sebagai pelindungan cahaya laser dan debu. Kabel fiber optik tipe ini dipakai untuk keamanan tinggi dan program dengan daya tinggi.
Selanjutnya jenis-jenis konektor tipe kecil:
⦁ LC
⦁ SMU
⦁ SC-DC
Selain itu pada bagian konektor tersebut biasanya menggunakan warna tertentu dengan maksud sebagai berikut
Warna Konektor Arti Keterangan
Biru Physical Contact (PC), 0° Paling umum digunakan untuk serat optik single mode
Hijau Angle Polished (APC), 8° Digunakan untuk serat optik multi mode.
( sudah tidak digunakan lagi )
Hitam Physical Contact (PC), 0°
Abu - abu Physical Contact (PC), 0° Serat optik multi mode
Krem Physical Contact (PC), 0° Serat optik multi mode
Putih Physical Contact (PC), 0°
Merah Penggunaan khusus
Komponen
Fiber optik terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi masing-masing. Berikut ini adalah beberapa bagian kabel fiber optik
1. Core
Core atau inti fiber optik terbuat dari bahan kaca dengan diameter 2 - 50 μm. Semakin besar diameter serat optik akan membuat performa yang lebih baik dan stabil.
2. Cladding
Cladding adalah bagian pelindung yang langsung menyelimuti serat optik. Biasanya ukuran cladding sekitar berdiameter 5 - 250 μm.
Cladding terbuat dari bahan silikon, komposisi bahannya berbeda dengan bagian core. Selain melindungi core, cladding juga berfungsi sebagai pemandu cahaya yang memantulkan semua cahaya yang tembus kembali kepada core.
3. Coating / Buffer
Coating adalah mantel dari serat optik yang berbeda dari cladding dan core. Lapisan coating ini terbuat dari bahan plastik yang elastis.
Coating berfungsi sebagai lapisan pelindung dari semua gangguan fisik yang mungkin terjadi. Misalnya lengkungan pada kabel, kelembaban udara dalam kabel.
4. Strength Member & Outer Jacket
Lapisan ini merupakan bagian yang sangat penting karena menjadi pelindung utama dari sebuah kabel fiber optik. Lapisan strength member dan outer jacket adalah bagian terluar dari fiber optik yang melindungi inti kabel dari berbagai gangguan fisik secara langsung.
Kelebihan dan Kekurangan Fiber Optik
Seperti yang telah disebutkan pada penjelasan pengertian fiber optik di atas, kabel ini memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan jenis kabel lainnya. Namun, selain memiliki kelebihan, kabel serat optik juga memiliki kekurangan.
1. Kelebihan Fiber Optik
⦁ Memiliki kecepatan transmisi yang tinggi dengan kapasitas mencapai 1 GB/detik
⦁ Dapat mentransmisikan data dengan jarak yang cukup jauh tanpa adanya bantuan penguat sinyal
⦁ Bahannya terbuat dari kaca dan plastik sehingga tahan terhadap karat
⦁ Ukuran kabel sangat kecil dan fleksibel
⦁ Kabel ini memanfaatkan gelombang cahaya sehingga tidak terganggu oleh adanya gelombang elektromagnetik seperti gelombang radio
⦁ Fiber optik tidak mengandung aliran listrik sehingga mencegah terjadinya kebakaran akibat konsleting
⦁ Memiliki keamanan tinggi karena minim distorsi
2. Kekurangan Fiber Optik
⦁ Biaya instalasi dan perawatan cenderung lebih mahal daripada jenis kabel lainnya
⦁ Membutuhkan sumber cahaya yang kuat
⦁ Kabel harus dipasang dengan jalur berbelok untuk memaksimalkan kecepatan dan kelancaran transmisi cahaya
Abyan #SMK Telkom Malang
Komentar
Posting Komentar