Sistem Komunikasi (SKSO)
Apa Itu SKSO
SKSO adalah sistem komunikasi dimana pengiriman dan penerimaan sinyal menggunakan sumber optik dan detektor optik, dengan serat optik sebagai media transmisi, dan menggunakan panjang gelombang cahaya 850 nm, 1300 nm, dan 1550 nm.
Komponen SKSO :
Sumber Optik (Light Source)
Media Transmisi (fiber optik)
Detektor Optik (Photo Detector)
Repeater (atau penguat optik)
Sumber Optik (Light Source)
Berfungsi sebagai pengubah besaran sinyal listrik (elektris) menjadi sinyal cahaya (optik), atau biasa disebut elektrical to optical converter
Ada 2 jenis sumber optik, yaitu :
LED (Light Emitting Diode)
Merupakan dioda semi konduktor yang memancarkan cahaya karena mekanisme emisi spontan.
Ada 2 jenis LED yaitu :
Surface Emitting LED
Edge Emitting LED (untuk trafik tinggi)
LED mengubah besaran arus menjadi besaran cahaya.
LASER (Light Amplification by Simulated Emission of Radiation)
Merupakan dioda semi konduktor yang memancarkan cahaya karena mekanisme pancaran emisi terstimulasi
Cahaya yang dipancarkan laser bersifat kohern, laser juga memiliki lebar spektral yang lebih sempit sampai dengan 1 nano meter
Media Transmisi
Berfungsi untuk menyalurkan gelombang cahaya dari pengirim (Transmiter/TX) menuju penerima (Receiver/RX).
Media transmisi pada SKSO adalah fiber optik.
Detektor Optik (photodetector)
Berfungsi untuk mengubah variasi intensitas optik atau cahaya menjadi variasi arus listrik, atau biasa disebut sebagai optical to electrical converter.
Ada dua komponen dalam penerima optik (Optical Receiver), yaitu :
Diode PIN (Positive Intrinsic Negative) atau APD (Avalanche Photo Diode)
EC (Electrical Circuit)
Optical amplifier dan repeater
Optical amplifier dan repeater digunakan jika daya yang dikirimkan dari light source tidak mencukupi untuk mencapai detektor optik yang disebabkan oleh loss atau redaman pada saluran kabel serat optik.
Sebagai pendekatan, optical amplifier dan repeater biasanya digunakan jika jangkauan kabel lebih dari 60 km.
Salah satu optical amplifier yang berperan penting pada sistem telekomunikasi optik adalah EDFA (Erbium Doped Fiber Amplifier), terutama untuk transmisi jarak jauh atau jaringan backbone.
Untuk mengantisipasi kehilangan daya, in-line amplifier ditempatkan pada saluran transmisi. Pada aplikasi ini, EDFA dapat mendukung penguatan sinyal dengan gain yang besar, baik untuk menguatkan sinyal dengan sistem transmisi panjang gelombang tunggal ataupun transmisi berbasis WDM (wavelength division multiplexing).
Cahaya merambat dalam suatu medium fiber optik dengan 3 cara, yaitu :
Merambat lurus
Dipantulkan
Dibiaskan
Sifat perambatan cahaya :
Cahaya yang bergerak dari medium dengan indeks bias kecil (tipis) ke medium dengan indeks bias yang lebih besar (padat) maka akan bergerak mendekati sumbu tegak lurus (garis normal). Dalam hal ini sudut datang lebih besar daripada sudut bias. Fenomena ini tidak digunakan dalam sistem transmisi optik.
Cahaya yang bergerak dari medium dengan indeks bias besar (padat) ke medium dengan indeks bias yang lebih kecil (tipis) maka akan bergerak menjauhi sumbu tegak lurus (garis normal). Dalam hal ini sudut datang lebih kecil daripada sudut bias. Fenomena ini yang digunakan dalam transmisi serat optik.
Sudut kritis & pantulan dalam total
Apabila sudut datang diperbesar maka cahaya akan dibiaskan semakin menjauhi garis normal. Apabila sudut datang diperbesar lagi dan menghasilkan sudut bias sebesar 90 derajat, atau cahaya bias merambat sejajar permukaan, maka sudut datang inilah yang disebut dengan sudut kritis (critical angle).
Apabila sudut datang diperbesar lagi maka cahaya akan dipantulkan, yang akan menghasilkan total internal reflection (pantulan dalam total). Kondisi inilah yang diinginkan dalam pengiriman sinyal menggunakan fiber optik, yaitu sinyal dikirimkan secara memantul-mantul di dalam core yang dibatasi oleh cladding sebagai waveguide.
Jadi dalam teknologi transmisi optik ada dua persyaratan yang harus dipenuhi agar sinyal bisa terkirim, yaitu indeks bias core selalu dibuat lebih besar daripada indeks bias cladding dan sudut datang harus lebih besar daripada sudut kritis.
Refractive Index (Indeks bias)
Bila gelombang cahaya merambat melalui suatu mediam (tidak dalam vacuum) maka kecepatannya lebih kecil dibandingkan dalam vacuum.
Dimana:
c = kecepatan cahaya dalam vacuum (3 x 108 m/s).
n = refractive index (index of refraction) atau indeks bias.
V = kecepatan rambat cahaya dalam material.
Mode Perambatan Cahaya
Cahaya dapat merambat dalam serat optik melalui sejumlah lintasan yang berbeda. Lintasan cahaya yang berbeda-beda ini disebut mode.
Ukuran diameter core menentukan jumlah mode yang ada dalam suatu serat optik.
Serat optik yang memiliki lebih dari satu mode disebut serat optik multimode.
Serat optik yang mempunyai hanya satu mode saja disebut serat optik single mode. Serat optik single mode memiliki ukuran core yang lebih kecil.
Jenis serat optik
Ada tiga jenis serat optik yang dibedakan berdasarkan mode, yaitu :
Step Index Multi Mode
Graded Index Multi Mode
Step Index Single Mode
Numerical Aperture (NA)
Numerical Aperture merupakan parameter yang merepresentasikan sudut penerimaan maksimum dimana berkas cahaya masih bisa diterima dan merambat di dalam core.
Sudut penerimaan ini dapat beraneka macam tergantung kepada karakteristik indeks bias core dan cladding. Jika sudut datang berkas cahaya lebih besar dari NA atau sudut kritis maka berkas tidak akan dipantulkan kembali ke dalam core melainkan akan menembus cladding dan akan keluar dari core.
Semakin besar NA maka semakin banyak jumlah cahaya yang diterima oleh core. Akan tetapi sebanding dengan kenaikan NA menyebabkan lebar pita berkurang, dan rugi penyebaran serta penyerapan akan bertambah. Oleh karena itu, nilai NA besar hanya baik untuk aplikasi jarak-pendek dengan kecepatan rendah.
Redaman
Redaman (attenuation) serat optik merupakan karakteristik penting yang harus diperhatikan mengingat kaitannya dalam menentukan jarak pengulang (repeater), jenis pemancar dan penerima optik yang harus digunakan.
Redaman serat biasanya disebabkan oleh karena penyerapan (absorption) energi sinyal oleh bahan, efek penghamburan (scattering) dan pengaruh pembengkokan (bending).
Semakin besar redaman berarti semakin sedikit cahaya yang dapat mencapai detector, dengan demikian semakin pendek kemungkinan jarak antar pengulang.
Dispersi
Dispersi adalah pelebaran pulsa yang terjadi ketika sinyal merambat melalui sepanjang serat optik. Dispersi akan membatasi lebar pita (bandwidth) dari serat.
Dispersi yang terjadi pada serat secara garis besar ada dua yaitu :
Dispersi Modal (hanya terjadi pada serat optik multi mode).
Dispersi Chromatic (terjadi pada semua jenis serat optik).
Dispersi material.
Dispersi wavegiude.
Kabel serat optik
Penempatan core dalam kabel :
Dilihat cara penempatan core di dalam kabel, ada 2 (dua) jenis kabel optik, yaitu:
Jenis pipa longgar (loose tube)
Serat optik ditempatkan di dalam pipa longgar (loose tube) yang terbuat dari bahan PBTP (Polybutylene terepthalete) serta berisi jelly.
Sampai saat ini sudah banyak digunakan kabel serat optik dengan kapasitas 6, 8, 12, dan 24 loose tube dengan kapasitas per loose tube dar 2 core sampai dengan 12 core.
Jenis alur (slot)
Serat optik ditempatkan pada alur (slot) di dalam silinder yang terbuat dari bahan PE (polyethylene).
Di Jepang sudah membuat kabel jenis slot dengan kapasitas 1000 serat dan 3000 serat.
Konstruksi kabel serat optik
Dilihat dari konstruksinya (pemasangannya) kabel optik terdiri dari :
Kabel Duct
Kabel Tanah Tanam Langsung
Kabel Atas tanah
Kabel Rumah
Komentar
Posting Komentar